Olahraga vs Usia
Akhir-akhir ini,
jumlah anak yang kegemukan terus meningkat! Bila tidak dilakukan tindakan apa
pun, sekitar 80% di antara mereka akan tetap kegemukan ketika dewasa.
Taruhannya cukup berat, lho! Ia berpotensi mengalami berbagai masalah kesehatan
plus juga krisis pede.
Usia 7 tahun ke atas Kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam berbagai jenis olahraga akan terus berkembang. Di usia inilah, anak boleh mulai bergabung dalam tim olahraga yang terstruktur. Tapi, tergantung kemampuan si kecil, ya. Dia masih harus terus mengasah keterampilan dasar, seperti melompat, menendang, melempar, dan menangkap.
Catatan: Banyak olahraga kelompok yang melibatkan kontak tubuh. Sementara, anak di bawah 7 tahun tidak siap untuk terlibat kontak tubuh, apalagi yang agak ‘kasar’.
Yang bisa Anda lakukan: Risiko yang dialami bisa-bisa tak hanya cedera saja, tapi juga isu menang dan kalah. Secara emosional, menerima kekalahan saat olahraga adalah hal yang sulit. Jadi, jangan biarkan anak khawatir soal menang atau kalah. Intinya, olahraga untuk meningkatkan kebugaran dulu!
Umur 8-12 tahun.
Banyak pakar setuju, inilah usia paling pas untuk memperkenalkan olahraga yang kompetitif. Misalnya, softball, sepakbola, basket, karate, atau tenis. Ini karena keterampilan mereka berkembang, semakin sempurna, dan bahkan terkoordinasi dengan baik.
Catatan: Anak sudah siap bermain dalam tim olahraga. Ia juga mengerti aturan yang berlaku. Mulai usia 10 tahun (sampai 14 tahun), anak harus berada di bawah pelatih yang benar. Ia berpotensi jadi juara, asal mendapat program latihan yang pas.
Yang bisa Anda lakukan: Bila anak tak suka bergabung dalam tim olahraga, ia tetap perlu olahraga rutin. Olahraga seperti berenang, senam, atau inline skating bisa juga dilakukan tanpa unsur kompetisi. Olahraga seperti ini membuat anak tetap sehat dan fit.
Rekreasi atau prestasi?
Olahraga bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
– Olahraga
rekreasi. Sesuai namanya, olahraga ini dilakukan sekadar untuk
bersenang-senang. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot merencanakan program
khusus untuk anak. Biarkan anak bergerak sebebas-bebasnya, sesuai minat dan
keterampilan yang sudah dia kuasai. Catatan: Tidak ada batasan minimal
usia untuk memulai olahraga jenis ini.
– Olahraga
prestasi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti minat, bakat,
serta program latihan yang sesuai untuk anak. Jangan sampai porsi latihan tidak
sesuai usia dan perkembangan motorik si kecil. Bisa-bisa otot-ototnya cedera
atau malah tidak berfungsi secara optimal kelak. Catatan: Pas untuk anak
usia 7 tahun dan yang lebih besar lagi.
Plusnya berolahraga rutin: Otot dan tulang lebih kuat, tubuh lebih ramping, menurunkan risiko
terkena diabetes tipe dua, tekanan darah dan kolesterol lebih rendah, kualitas
tidur lebih baik sehingga mudah konsentrasi dan menyerap pelajaran di sekolah,
belajar berbagi, belajar berteman, mengembangkan rasa percaya diri, belajar
bersaing secara sehat.
No comments:
Post a Comment